Gaekon.com – Paprika seringkali dijadikan pengganti cabai. Biasanya kita menemui paprika menjadi salah satu topping untuk pizza.
Rasa paprika ini sendiri cenderung manis dan agak pedas. Oleh karena itu paprika disebut juga cabai manis.
Paprika berasal dari Amerika Selatan dan banyak dikembangkan di Hungaria. Di Indonesia, paprika cukup dikenal. Paprika banyak dikembangkan secara hidroponik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Macam-macam warna paprika mulai dari hijau, kuning, merah, atau ungu. Paprika dengan tingkat kematangan paling tinggi memiliki warna merah. Paprika merah menghabiskan paling banyak waktu untuk mencapai tingkat kematangannya. Hal ini membuat paprika merah memiliki harga paling mahal di antara paprika berwarna lainnya.
Paprika yang memiliki rasa pedas dan manis ini memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Selain itu, kandungan antioksidan yang dimilikinya juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Manfaat Paprika
- Mencegah Anemia
Anemia adalah kondisi umum dengan berkurangnya kemampuan darah untuk membawa oksigen. Salah satu penyebab umumnya karena kekurangan zat besi. Gejala utamanya adalah kelemahan dan kelelahan.
Selain sebagai sumber zat besi, sayuran ini juga kaya vitamin C. Hal ini meningkatkan penyerapan zat besi dari usus. Penyerapan zat besi dalam makanan meningkat secara signifikan ketika mengonsumsi buah atau sayuran yang kaya vitamin C.
- Memiliki Sifat Antikanker
Karotenoid, karoten, lutein, dan zeaxathin dalam sayuran ini mampu mencegah stres oksidatif yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Dalam American Journal of Epidemiology pada tahun 2005, terdapat penelitian terhadap 2.000 wanita yang memiliki kadar beta karoten, lutein, zeaxanthin dalam darah, berpeluang 25-35 persen lebih kecil mengidap kanker payudara.
Selain itu, kandungan capsaicin dalam paprika juga bisa mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dalam tubuh.
- Menjaga Kesehatan Tulang
Karotenoid pada sayuran ini meningkatkan kesehatan tulang pada wanita pasca menopause. Sebuah penelitian yang terdapat dalam Food and Nutrition Research, melibatkan 100 wanita sehat pasca menopause yang terdapat dalam dua kelompok.
Kelompok pertama dengan ekstrak karotenoid paprika 20 miligram setiap hari selama 24 minggu. Hasilnya, kelompok dengan ekstrak karotenoid paprika memiliki kualitas tulang yang lebih baik daripada kelompok dengan plasebo.
- Meningkatkan Kesehatan Mata
Jenis gangguan penglihatan yang paling umum yaitu degenerasi makula dan katarak. Penyebab utamanya adalah penuaan dan infeksi. Namun, nutrisi juga berperan penting dalam pengembangan penyakit ini.
Lutein dan zeaxanthin merupakan karotenoid yang ada di dalamnya dengan jumlah yang tinggi. Mengonsumsi kandungan tersebut dalam jumlah yang cukup mampu meningkatkan kesehatan mata.
Kandungan tersebut dapat melindungi retina dari kerusakan oksidatif. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya karotenoid juga bisa mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.
- Baik untuk kesehatan Usus
Paprika adalah sumber serat yang baik dan penting untuk kesehatan usus. Mengonsumsi makanan kaya serat seperti paprika dapat membantu memenuhi asupan serat yang direkomendasikan. Takarannya sekitar 30-35 gram perhari untuk pria, dan 25-32 gram per hari untuk wanita.
Studi menunjukkan bahwa meningkatkan asupan serat dapat melindungi sistem pencernaan dari kanker usus besar dan penyakit radang usus. Selain itu, sistem pencernaan dapat berfungsi optimal, sehingga mencegah sembelit dan meningkatkan keseimbangan bakteri usus sehat.
Sayuran ini memang menyehatkan. Namun, beberapa orang mungkin alergi ketika mengonsumsinya. Meskipun kasus alergi akibat sayuran ini sangat langka. Beberapa orang yang memiliki alergi serbuk sari mungkin juga sensitif terhadap sayuran ini, karena reaktivitas silang alergi.
Jadi kalian harus pintar-pintar memahami tubuh kalian ya!
KA For GAEKON