Gaekon.com – Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf pada publik terkait video khotbahnya yang viral di media sosial.
Gilbert menyampaikan permohonan maaf itu usai menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK).
Gilbert mengatakan pernyataannya tidak bermaksud mengolok-olok atau menghina umat Muslim.
“Pertama-tama, sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan Kristus lalu menyambut kenaikan ke surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik,” tuturnya.
“Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan,” jelasnya.
Dia menyadari bahwa keberlangsungan hari raya Idul Fitri dan Paskah seharusnya membuat suasana menjadi baik.
“Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak,” ujarnya.
Pernyataan Gilbert yang viral tersebut disampaikan saat memberi khotbah ibadah Minggu. Dia mengatakan pernyataannya bukan disampaikan untuk umum.
“Lalu kemudian beberapa hal juga yang perlu diketahui yang kedua itu adalah ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online, jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu, karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum,” jelasnya.
Gilbert menilai masyarakat menanggapi pernyataannya dengan kaca mata yang berbeda.
“Tetapi yang pasti bahwa penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap. Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim, misalnya, cukup setengah mati. Kenapa setengah mati, karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai,” ujarnya.
Gilbert juga mengklarifikasi pernyataannya yang menyinggung ibadah zakat umat Muslim. Pihaknya sempat mengatakan bahwa kewajiban memberi umat muslim lebih gampang dari pada umatnya.
“Nah itu yang saya bilang dan kebetulan di umat Kristen ada kepercayaan misalnya tentang memberi 10%. Di pengetahuan saya, wah umat Muslim di situnya yang agak lebih gampang 2,5%,” jelasnya.
“Tapi setelah bicara sama Pak JK hari ini dia bilang, ‘Oh salah pendeta, 2,5% itu cuma zakat, belum infaq, belum sedekahnya, belum wakafnya. Itu lebih berat lagi,” kata Gilbert.
Gilbert dengan tulus Kembali menegaskan bahwa dirinya memohon maaf atas kegaduhan yang sudah ia perbuat.
“Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu,” tambahnya.
KA For GAEKON