Tuk Tuk: Kendaraan Unik Khas Thailand

0
800px-Tuktuk_at_Tha_Phae_Road.jpg (800×533)
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Tuktuk_at_Tha_Phae_Road.jpg

Salah satu kendaraan yang sempat terkenal di Indonesia adalah Bajay. Dahulu, Bajay umum dijumpai di ibu kota Jakarta. Namun sekarang Bajay telah ’dipensiunkan’ dan tidak digunakan lagi. Jika Indonesia memiliki Bajay, maka Thailand memiliki Tuk Tuk. Sekilas, Tuk Tuk memang hampir mirip dengan Bajay. Nah, kali ini Gaekon akan membahas secara singkat mengenai Tuk Tuk.

Apa itu Tuk Tuk?

Tuk Tuk adalah kendaraan modifikasi yang dijadikan alat transportasi umum di Thailand. Dahulu Tuk Tuk merupakan kendaraan bekas yang berasal dari Jepang. Sekitar 30 mobil bekas tipe Daihatsu Midget DK yang dijual di Jepang pada tahun 1957 diimpor ke Thailand. Mobil ini kemudian banyak digunakan di Chinatown, Bangkok, Thailand dan di kota kuno Ayutthaya karena harganya yang murah. Saat itu belum bernama Tuk Tuk, melainkan disebut Thermlow Kuruan yang artinya kendaraan roda tiga. Kendaraan ini dijual oleh beberapa merek asal Jepang, yaitu Honda, Hino, Mitsubishi, Toyo Kogyo (sekarang Mazda), dan Daihatsu.

Tuk Tuk memiliki jumlah roda sebanyak tiga buah dan tidak memiliki jendela. Satu unit Tuk Tuk dapat memuat 2 hingga 3 penumpang. Warna Tuk Tuk di Thailand bermacam-macam, seperti merah, hijau, kuning, biru, ungu, dan oranye. Ketika merek-merek asal Jepang tidak lagi memproduksi kendaraan roda tiga, maka pemakaian Thermlow Kuruan di Thailand pun usai. Thailand pun akhirnya memproduksi kendaraan lokal roda tiga yang disebut Tuk Tuk. Awalnya, Tuk Tuk digunakan untuk membawa barang. Penyebutan Tuk Tuk berasal dari suara mesin yang berbunyi ‘tuk tuk’.

Nasib Tuk Tuk

Pada tahun 2017 tercatat 20.389 unit Tuk Tuk terdaftar sebagai kendaraan bisnis dan 1.636 unit untuk penggunaan pribadi. Sebanyak 46% dari Tuk Tuk terletak di Bangkok. Populasi Tuk Tuk yang cukup tinggi menyebabkan polusi udara yang cukup tinggi pula. Pemerintah Thailand pun telah mewacanakan akan memusnahkan Tuk Tuk yang bermesin konvensional. Sebagai gantinya, Tuk Tuk akan bermesin listrik pada tahun 2036. Penggantian mesin Tuk Tuk menjadi listrik akan menghemat sekitar 20.000 ton minyak setiap tahun.

Cara Naik Tuk Tuk

tuk-tuk-tailandia2.webp (1123×809)
https://onemoredestination.com/en/tuk-tuk-thailand/

Tuk Tuk dapat dipesan secara online maupun ditemukan langsung di pinggir jalan di Thailand. Tuk Tuk sangat cocok apabila digunakan untuk berkeliling kota karena beberapa spot yang tidak bisa dijangkau kendaraan besar. Karena Tuk Tuk tidak memiliki jendela dan cenderung terbuka, maka Tuk Tuk lebih nyaman dinaiki saat malam hari atau saat hari cerah.

Harga Tuk Tuk

Harga yang ditawarkan untuk naik Tuk Tuk sangat bervariasi. Dimulai dari 30 baht atau Rp12.633 hingga 180 baht atau Rp75.789, bergantung pada lokasi dan jarak yang akan dituju. Namun penumpang juga dapat melakukan penawaran harga langsung dengan pengemudi Tuk Tuk. Pastikan membayar dengan uang pas ya Gaekoners untuk kemudahan pembayaran.

 

Pengalaman naik Tuk Tuk layak banget nih dicobain jika Gaekoners sedang berkunjung ke Thailand. Rasakan sensasi nostalgia layaknya naik Bajay, sembari keliling Kota Bangkok dengan segala keunikannya.

 

FT for GAEKON