Seteru antara RI dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) soal illegal fishing di Perairan Natuna Utara masih panas hingga kini. Perebutan teritori laut itu rupanya tak cuma kekayaan maritim di dalamnya. Natuna punya harta karun tambang di perut buminya.
Natuna memang terkenal punya ragam potensi hasil laut. Cumi-cumi, lobster, kepiting, rajungan menarik minat negara tetangga. Tapi tak banyak yang tahu, Natuna juga punya kekayaan energi.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebut total produksi minyak dari blok-blok yang berada di Natuna adalah 25.447 barel per hari.
Sementara cadangan minyak di Natuna diperkirakan sebesar 36 juta barel. Gas bumi juga dimiliki Natuna. Produksi gas tercatat sebesar 489,21 MMSCFD. Dengan kapasitas produksi sebesar itu pantas Natuna dijuluki produsen gas raksasa terbesar se-Indonesia. Wilayah yang dimaksud adalah blok East Natuna yang ditemukan pada tahun 1973.
Volume gas di blok East Natuna bisa mencapai 222 TCF (triliun kaki kubik). Tapi cadangan terbuktinya hanya 46 TCF , jauh lebih besar dibanding cadangan blok Masela yang 10,7 TCF.
Namun perlu dicatat, kandungan karbondioksida di blok itu mencapai 72%. Sehingga untuk mengurai karbon itu dibutuhkan teknologi yang sangat canggih.
K For GAEKON
